METACOGNITIVE THERAPY DALAM MENANGANI ANXIETY

Terapi metakognitif (MCT) muncul pada akhir abad 20 sebagai pendekatan baru untuk menangani mental disorders. Terapi ini muncul didasarkan pada model psikologis metakognitif, yang dapat dianggap sebagai perpanjangan dari terapi kognitif. Metakognisi didefinisikan sebagai mengkognisi perilaku kognisi. Model metakognitif adalah transdiagnostic dan mengusulkan bahwa pemeliharaan semua psikopatologi adalah terkait dengan gaya berpikir gigih yang disebut sindrom perhatian kognitif (cognitive attentional syndrome/ CAS). CAS terdiri berbagai bentuk pikiran berulang, seperti khawatir, perenungan, dan perhatian yang berorientasi pada ancaman, serta perilaku koping dan pengaturan diri yang tidak membantu, seperti: penghindaran dan penekanan pikiran. Praktik-praktik ini meningkatkan pemikiran dan perilaku disfungsional dan mengurangi fleksibilitas atensi yang menyebabkan orang tersebut mengalami kontrol yang rendah atas pikiran dan emosi negatif. CAS disebabkan dan dikelola oleh seseorang melalui metakognisi, yaitu keyakinan metakognitif tentang kontrol, penilaian, dan pemrosesan kognisi dan emosi. Salah satu contoh kepercayaan metakognitif yang maladaptive adalah “my thoughts are uncontrollable/ pikiran saya tidak terkendali”.

Dirujuk dari: Normann, N., van Emmerik, A. A., & Morina, N. (2014). The efficacy of metacognitive therapy for anxiety and depression: A meta‐analytic review. Depression and anxiety31(5), 402-411.

https://bkpemula.com/?p=657

Tinggalkan komentar